Relawan LE for Papua turun jalan kaki ketika melintasi di Padang Bulan, Abepura menuju kantor Gubernur Papua dan Mapolda Papua, Selasa (19/92017) - Foto: Abeth You. |
Denius, salah satu orator aksi, mengatakan sampai kantor Gubernur Papua dan Mapolda Papua juga siap jalan kaki.
"Demi pempinan kami rakyat Papua, Bapak Lukas Enembe, kami siap jalan kaki tanpa menggunakan kendaraan," kata Denius, dalam orasinya ketika melintasi Padang Bulan, Selasa, (19/9/2017).
Selain itu, ada warga yang sempat berteriak hentikan kriminalisasi, hentikan diskriminasi, hanya LE yang mampu melindungi rakyat Papua.
Didimus, orator lainnya, mengatakan pejabat Papua terutama LE diibaratkan sebagai seekor sapi yang diikat mati oleh pemiliknya. Sehingga ruang gerak bagi Gubernur Papua sangat sempit.
"Jangan bikin budak pemimpin kami. Pak Gubernur ini seakan sapi yang diikat oleh tuannya. Padahal, Pak LE adalah Gubernur yang harus melindungi rakyatnya terutama anak sekolah," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bagi LE pendidikan merupakan segala-galanya untuk seseorang meraih masa depan yang cerah. Bahkan, orang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan unggul akan dapat menjawab semua tantangan dan akan membuat terobasan-terobosan baru.
Pihaknya mempertanyakan kepada Kapolri, apabila terjadi pemutusan dana beasiswa bagi mahasiswa Papua, siapa yang akan menanggung akibat pemberhentian beasiswa tersebut. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
0 komentar
Posting Komentar