Minggu, 28 Juli 2019

8000 pengungsi Nduga Tersebar di Lima Kabupaten

8000 pengungsi Nduga Tersebar di Lima Kabupaten
Ribka Haluk
Jayapura, - Sekitar 8000 jiwa pengungsi konflik Nduga terdata menyebar ke lima kabupaten yang ada di Papua. Menurut Dinas Sosial Provinsi Papua, penyebaran pengungsi tersebut berada di ke Puncak, Jayawijaya, Lanny Jaya termasuk Mimika dan Asmat.

“Hasil pendataan itu sekitar 8000 jiwa, Benar pengungsi menyebar ke-5 kabupaten yang ada di sekitar Nduga, ada yang ke Puncak, Jayawijaya, Lanny Jaya, lebih banyak di Puncak karena mereka punya hubungan kekeluargaan,” katanya Kepala Dinsos Papua, Ribka Haluk, kemarin.

Menurutnya, dengan Dinas Sosial juga mengalami kendala dalam pendataan, lantaran pola hidup masyarakat Nduga yang kerap berpinda-pindah mempersulit Dinsos untuk melakukan pendataan, terlebih sistem kependudukan di wilayah tersebut belum berjalan dengan baik.

“Memang secara matematis kita agak susah memprediksi karena pola hidup masyarakatnya berpindah-pindah. Layanan kependudukan (di Nduga) belum berjalan maksimal sampai dengan sekarang, jadi kita belum bisa prediksi secara baik,” tutur Ribka, serta menambahkan, masyarakat Nduga yang mengungsi tidak terfokus pada satu titik, mereka sudah bergerak ke kabupaten lain yang berbatasan langsung dengan Nduga.

(Baca juga: ULMWP : TPN-PB dan Aparat Keamanan Indonesia Tak Boleh Korbankan Warga Sipil)

Terkait bantuan untuk para pengungsi Nduga, Ribka menyebut semua bantuan telah tersedia dan akan disalurkan melalui Dinas Sosial setempat. Lanjutnya, Dinsos Papua akan segera membawa bantuan tersebut ke Jayawijaya dan menyerahkannya kepada Dinsos Nduga untuk kemudian disalurkan kepada para pengungsi.

“Dari pasca penanganan konflik nduga, kita sudah lakukan terus kerja sama dengan kemensos dan bantuannya sudah ada di sini. Hari ini kita lagi kordinasi dengan Bupati supaya nanti bantuannya diarahkan langsung ke masyarakat yang terdampak konflik sosial di Nduga,” katanya. (TA)

(Baca ini: ULMWP Kepada RI Terkait Kasus Nduga: “Akui Saja Daripada Dipermalukan Terus")


Copyright ©Kawat Timur "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

0 komentar

Posting Komentar