Jumat, 23 November 2018

Menteri Yohana Ajak Masyarakat Papua Lestarikan Bahasa Daerah

Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak, Yohana Susana Yembise.
Jakarta -- Para pemangku jabatan di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat diajak Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Susana Yembise, untuk melestarikan bahasa daerah yang ada di kedua provinsi tersebut.

Hal ini dikatakan Yohana karena terdapat beberapa bahasa asli daerah yang dinyatakan telah tiada atau punah dengan sendirinya sehingga bahasa daerah perlu untuk dilestarikan bagi anak cucu orang asli Papua (OAP) di masa depan.

“Saya bisa simpulkan bahwa ini suatu momentum yang sangat strategis untuk mempersiapkan tanah Papua melindungi bahasa daerahnya agar tidak punah” kata Yohana sesaat setelah membuka seminar sehari perencanaan perlindungan bahasa daerah yang berlangsung di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, Selasa (16/10/2018).

(Lihat ini: Bahasa Daerah di Kota Jayapura Terancam Punah)

Yohana menilai perlu adanya pembangunan Papua dan Papua Barat melalui pendidikan bahasa dan sastra daerah yang merupakan salah satu langkah terbaik dan kongkrit dalam melindungi bahasa daerah di Bumi Cenderawasih.

“Melindungi bahasa-bahasa daerah di Papua ini sudah menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau prioritas negara. Selama ini jarang kita angkat, jarang kita melibatkan pusat untuk berdiskusi bahasa yang ada di tanah Papua” katanya lagi.

Lebih lanjut Menteri Yohana mengatakan bahwa pelestarian bahasa daerah bisa dilakukan dengan berbagai metode untuk menjaga agar bahasa-bahasa daerah tersebut tidak punah nantinya.

(Baca ini: Dr Willem Burung: Jangan Sampai Bahasa Di Papua Punah)

Strategi-strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penelitian di lapangan hingga mengajarkan di sekolah-sekolah dalam kurikulum muatan lokal (Mulok) kepada para pelajar.

“Apakah melalui penelitian-penelitian atau pun bahan-bahan ajar yang bisa dipakai di sekolah lewat muatan-muatan lokal atau pun mungkin bisa memasukan budaya yang ada di Papua ini ke dalam kurikulum yang berlaku” katanya.

(Baca juga: 11 Bahasa Daerah Maluku dan Papua Sudah Punah)


Copyright ©Harian Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com

0 komentar

Posting Komentar