Foto: Keluarga besar almarhum Theys Hiyo Eluay. |
Pernyataan mengampuni negara ini melalui deklarasi damai yang digelar di pendopo Theys di Jl. Bestur Pos Sentani Kabupaten Jayapura, Sabtu (10/11).
Yanto Eluay sebagai anak alm Theys menjelaskan bahwa deklarasi ini berawal dari perenungan yang sudah lama kita rencanakan, bahwa kita semua diciptakan untuk membangun cinta kasih dan hidup dalam kedamaian hal itu dicontohkan oleh Yesus Kristus kepada orang yang menyalipnya.
"Oleh karena itu kami percaya kematian orangtua kami ditujukan untuk menghapus jeritan dan air mata masyarakat Papua," ujar Yanto.
Selanjutnya Yanto Eluay membacakan deklarasi.
Pertama , bahwa hidup manusia semuanya ada dalam tangan Tuhan Sang Pencipta dan kita manusia hanya menjalani kehendakNya, sehingga walaupun sedih dan duka kami alami dengan kepergian orangtua kami, namun seiring waktu dan dengan pertolongan Tuhan kami belajar menjadi kuat dan menerima kenyataan tersebut.
Kedua, kami percaya orang tua kami almarhurm Ondofolo Theys Eluay adalah pejuang kemanusiaan, penjaga adat dan tradisi leluhur serta memperjuangkan Papua agar makin sejahtera dalam semangat persaudaraan dan cinta kasih. Oleh karena itu kami menolak politisasi kematian orang tua kami. Dan dengan tegas kami menyatakan Papua tidak boieh dipisahkan dari NKRI. Sebab almarhum adalah salah satu tokoh yang memperjuangakan Papua dalam bingkai NKRI dalam proses PEPERA tahun 1969, dan perjuangan alm. sesungguhnya hanya untuk kesejahteraan rakyat Papua dan sepanjang hal itu dapat diwujudkan maka NKRI harga mati.
Ketiga, kami memaafkan dan mengampuni seluruh pihak atau pribadi yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kematian almarhum orang tua kami Bapak Ondofolo Theys Hiyo Eluay.
Keempat, kami minta agar penculikan dan pembunuhan orang tua kami tidak lagi dikatakan sebagai kasus pelanggaran HAM dan tidak lagi digunakan oleh pihak manapun sebagai komoditi politik.
Kelima, kami berjanji untuk meneruskan perjuangan almarhum demi kesejahteraan rakyat Papua bersama seluruh elemen bangsa Indonesia yang mencintai Republik ini atas dasar Pancasila dan UUD 1945.
Yanto Eluay menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan suara hati dan pernyataan diri kami yang disampaikan dengan kasih dan ikhlas tanpa tekanan dari pihak manapun.
"Semuanya bersumber dari kasih pengampunan Tuhan Yesus Kristus yang mengajarkan kami untuk saling mengampuni (Matius 18:21-35) dan selanjutnya membuka lembaran baru untuk membangun masa depan bersama yang damai, adil dan sejahtera. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menolong kita semua bersama pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menciptakan Papua sebagai tanah damai dan sejahtera," ujar Yanto Eluay.
"Semuanya bersumber dari kasih pengampunan Tuhan Yesus Kristus yang mengajarkan kami untuk saling mengampuni (Matius 18:21-35) dan selanjutnya membuka lembaran baru untuk membangun masa depan bersama yang damai, adil dan sejahtera. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menolong kita semua bersama pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menciptakan Papua sebagai tanah damai dan sejahtera," ujar Yanto Eluay.
Sementara itu Lili Wachid dalam sambutannya mendoakan Alm. Theys Hiyo Eluay agar mendapat tempat yang terbaik.
"Menurut bapak Gusdur, Alm. Theys Hiyo Eluay ini memiliki keinginan yang kuat dalam adat dan bermasyarakat maka dengan itu sudah tugas kita untuk meneruskan perjuangan beliau. Semoga dengan deklarasi damai ini kita dapat menciptakan kedamaian di Tanah Papua dan saya sangat yakin dengan hal ini. Theys Eluay merupakan anugrah yang mungkin terlahir dalam satu abad sekali," ujar Lilis Wahid.
Lebih lanjut dikatakannya, sejauh ini Otsus sudah cukup matang dalam perencanaan namun pada pelaksanaan sering terkendala pada pihak pengelola, perlu di buatkan akses masyarakat untuk dapat mengaksesnya kepada pengelola.
"Satu yang saya masih ingat dari beliau yaitu Keteguhan dalam menjalankan keyakinannya, semoga masyarakat sekalian dapat memaafkan kesalahan Alm. Theys Hiyo Eluay agar Indonesia terutama tanah Papua ini penuh dengan damai. Dengan perjuangan yang telah beliau tempuh saya berencana mengangkat Alm. Theys Eluai sebagai Pahlawan Nasional," ujar Lily Wahid.
(Baca ini: Melawan Lupa: Penculikan dan Pembunuhan Terhadap Theys Eluay, 11 November 2001)
Copyright ©Pasific Pos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
0 komentar
Posting Komentar