Home /
Aneh /
Berita /
Fenomena /
Islami /
Kabar /
Khasanah /
Ragam /
Terbaru /
Terkini /
Unik /
Bukti Joko Widodo adalah Soeharto untuk OAP Hari ini
Selasa, 06 November 2018
Bukti Joko Widodo adalah Soeharto untuk OAP Hari ini
Kekejaman Jokowi persis sama dengan Soeharto, dia senyum, dia sederhana, bermuka anak desa, tetapi semua OAP lupa bahwa dia Wong Jowo tulen, yaitu “tulen” artinya, muka Jawa, roh Jawa, politik Jawa, luar-dalam Jawa, kiri-kanan Jawa. Ke-Jawa-an yang pertama sama dengan Soeharto, yaitu tampil santai. Kedua tampil sambil senyum-senym. Tetapi pembunuhan tokoh dan kaum tertindas tetap jalan terus atas nama pembangunan, pembrendelan media yang kritis dan tidak sejalan dengan negara dan penguasa juga terus berjalan tanpa batas.
Dua ciri utama ini mewarnai kepemimpinan Soeharto yang dikenal kejam oleh OAP, orang Jawa, orang Indonesia lain maupun masyarakat dunia. Ia tampil sebagai anak desa Kemusuk, Bantul Yogyakarta yang senyum-senyum, ramah dan cinta desa dan rakyat, tetapi di sisi lain sangat mematikan.
Siapapun yang melawan menjadi sasaran pembasian, entah orang kampung, orang kota, masyarakat sipil atau aparat, pejabat atau pegawai biasa, semua dibasmikan. Dan semua ini terjadi tanpa proses hukum. Semua tidak pernah diselidiki.
Sekarang kita lihat Jokowi tersenyum ke sana-kemari. Jokowi sudah ke Tanah Papua banyak kali, umbar senyum dan menunjukkan berani jalan-jalan sampai ke mana-mana. Tidak sampai di situ saja, Jokowi juga sama dengan Soeharto, membiarkan pembunuhan OAP terjadi rutin. Setiap tahun atau bahkan bulan, atau minggu ada saja OAP dibunuh. Dan pembunuhan itu tidak pernah diselesaikan secara jelas.
Tokoh pembela HAM OAP, tokoh pembela perempuan dan hak-hak dalam berbagai aspek kehidupan OAP menjadi sasaran serangan mereka.
Di era Soeharto, semua media yang bersuara tidak sama dengan kehendaknya dibrendel, pemilik dan wartawannya dipenjarakan. Kebanyakan wartawan senior hari ini adalah mantan tahanan Soeharto. Hari ini Jokowi membentuk Cyber Army, lalu menghibur dan menyibukkan rakyat di dalam wilayah NKRI dengan berita-berita domestik yang tidak ada manfaat bagi kehdupan manusia, sementara memblokir banyak berita yang tidak dikehendaki oleh regime dan negara.
Rakyat di Indonesia juga diblokir mengakses situs-situs yang mereka anggap berseberangan dengan pemerintah dan NKRI. Situs ini, http://www.papuapost.com dan situs kembaran http://www.papuapost.wordpress.com adalah situs pertama dan utama yang telah dibrendel sejak lama. Sampai kepada akun Facebook.com/papuapost juga dibrendel dengan cara melaporkan “Spam” kepada admin pusat facebook.com.
Cyber Army NKRI memang bernar-benar sukses. Dan kesuksesan ini benar-benar menunjukkan kelakuan ala Soeharto. Pembunuhan OAP dibiarkan juga adalah kelakukan Soeharto. Datang ke desa-desa dengan mengumbar senyum dan mengecap diri anak desa juga adalah model kepemimpinan Soeharto.
Kalau seandainya saja Jokowi berpeluang memerintah 20 tahun sampai kiamat, pasti Jokowi akan berbuat apa saja, lebih kejam lagi daripada Soeharto, akan membasmikan OAP sampai kosong di tanah leluhurnya, dalam waktu dua dekade saja. Dalam setengah dekade ini, sudah ratusan bahkan ribuan OAP dibunuh, TANPA diselidiki, TANPA dihukum.
Lukas Enembe dan semua OAP kelihatannya mendukung Joko Widodo. Pantas OAP tidak pernah lihat Presiden yang menjajah mereka datang dan berjabatan tangan dengan mereka. Kali ini penjajah mereka baik, karena dia datang berjabatan tangan, walaupun dia bunuh OAP secara rutun dan tidak pernah diseliki, dia datang menutup kekejamannya dengan berjabatan tangan. Dan itu dianggap sudah bagus oleh Gubernur dan masyarakat di Tanah Papua.
Sungguh ironis! Demikianlah nasib kaum terjajah di seluruh dunia. Mereka harus cari tempat aman, walaupn mereka tahu ada resiko nyawa mereka sendiri.
Terimakasih kepada UUD NKRI yang membatasi masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden. Kalau tidak, di bawah kepemimpinan Jokowi 20 tahun saja OAP sudah pasti terancam punah, tanah mereka sudah terancam dikuasai dan didukui penuh oleh kaum Amberi Melayo-Indos.
Tahun 2019, OAP seabagai bangsa dalam jajahan NKRI diwajibkan untuk memilih di antara dua orang yang sama-sama jahat: Jokowi yang senyum-senyum tetapi membunuh secara tenang, atau Prabowo yang menggebu-gebu dengan militerismenya dan yang berpengalaman dalam membunuh OAP selama Bapa mantunya berkuasa dan berpotensi melakukan hal yang sama selama paling tidak 5 tahun ke depan.
Memilih antara buaya atau serigala benar-benar pilihan sulit. Akan tetapi di antara itu, lebih baik OAP memilih orang yang jelas-jelas diketahui sebagai pembunuh daripada pemimpin yang mengumbar senyum ke sana-kemari tetapi pada saat yang sama pembunuhan OAP terjadi secara masal dan meluas.
Posted by: Admin
Copyright ©Papua Post | PMNews "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Share this
Related Articles :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Dilihat
-
Pemandangan Kota Manokwari dari kejauhan. Manokwari -- Siapa yang tidak mengenal Kabupaten Manokwari? Ibu kota Provinsi Papua Bar...
-
Yonas Masoka & Frits Ramandey. Keluarga Nilai Pemerintah dan Komnas HAM Bungkam Jayapura -- Hari Sabtu (10/11), sudah 17 tah...
-
Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Charlot Salwai (©2019 Getty Image s ) PORT VILA, Vanuatu - Pemimpin blok Oposisi Vanuatu, MP Ismae...
-
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal Sumpah dan Ikrar itu terlaksana tepat pada tanggal 6 Desember 2014, di depan halaman kantor Dewan Adat...
-
FOTO: Para pemimpin perjuangan kemerdekaan West Papua dalam pertemuan Evaluasi Tahunan dan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT-L...
-
FOTO: Screenshot official video Prof. Dr. Amien Rais dalam channel YouTube Amien Rais Official, Selasa (1/08/2020). (doc. tabloid-w...
-
Ketika shalat malam dan shalat dhuha berusaha khusyu’ semaksimal mungkin, tetapi kita sering lalai shalat wajibnya, terkadang kurang berus...
-
Pejabat eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) antara lain Rex Rumakiek (kiri), Benny Wenda (tengah) dan Paula Ma...
-
FOTO: Gembala Dr. Socratez S.Yoman, MA (Presiden Gereja Baptis Papua) No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal Surat Terbuka Kepada P...
-
Perdana Menteri VANUATU, (H.E. Mr Charlot Salwai Tabimasmas) saat berpidato di Majelis Umum PBB (UNGA) ke-72 di New York, AS (21/09/20...
0 komentar
Posting Komentar