Lukas Enembe. |
Tentunya hal tersebut dimaksud karena tidak sejalan dengan keputusan partai dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan menuturkan, ada aturan yang baku di partai, tergantung dari bobot kesalahan yang dilakukan jika nanti dianggap bersalah.
“Ya macam-macam (sanksinya). Kalau terlalu berat ya konsekuensinya berat,” kata Syarif di gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, keputusan kader mendukung pihak lawan yang tidak sejalan dengan partai akan mendapat sanksi berat.
“Kalau menurut saya berat,” tegasnya.
Syarif juga membenarkan kabar bahwa Dewan Kehormatan Partai Demokrat akan menggelar rapat dan memanggil kader yang mendukung pihak lawan.
“Yang jelas itu memang tugas Dewan Kehormatan. Sebagai pembinaan terhadap kader PD yang ada di legislatif, eksekutif maupun yudikatif, itu memamg tugas Wanhor. Kalau ada panggilan saya pikir itu sudah menjadi tupoksi,” ujarnya.
(Baca ini: Demi LE, Rakyat Papua Rela Jalan Kaki dari Waena ke Kantor Gubernur)
Dia menegaskan di Partai Demokrat, setiap kader diwajibkan harus loyal kepada partai dan apa pun yang diputuskan pimpinan.
“Seluruh kader harus komit dan harus loyal ke pimpinan, loyal kepada partai. Apa pun keputusan partai harus diikuti,” jelasnya, seperti yang dikutip dari jpn. com.
Baca juga:
- Hentikan Kriminalisasi Terhadap Gubernur Papua
- Yan Mandenas: Polemik LE Sebaiknya Diakhiri
- Yunus Wonda: Jika Gubernur LE Ditahan, Kami Aksi Bakar Batu
Copyright ©Kabar Daerah "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
0 komentar
Posting Komentar