Gemariau.com - Badan Pusat Statistik mencatat ada tiga negara asal barang impor terbesar ke Indonesia sejak periode Januari hingga November 2016. Negara tersebut yaitu China dengan nilai impor terbesar ke Indonesia, kemudian disusul oleh Jepang dan Thailand.
Sejak Januari hingga November 2016, Impor dari China tercatat sebesar US$27,55 miliar atau 26,04 persen, Jepang US$11,84 miliar atau 11,20 persen dan ketiga Thailand US$7,95 miliar atau 7,52 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, mengungkapkan, secara kumulatif, nilai impor Indonesia Januari-November 2016 mencapai US$122,8 juta atau turun sebesar 5,94 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Impor non migas paling banyak masih dari China sebesar US$ 27,55 miliar atau 26,04 persen, naiknya cukup besar. Menariknya, kalau dibandingkan Januari sampai November 2015 naik. Padahal total impor kita sekarang turun," kata Sasmito di Jakarta, Kamis 15 Desember 2016.
Sementara itu, Ia menjelaskan dilihat dari perkembangan impor November 2016 terhadap Oktober 2016 diketahui bahwa peningkatan terbesar impor non migas dialami oleh golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$210,3 juta atau 15,23 persen.
Naiknya impor juga diikuti oleh golongan mesin dan peralatan mekanik US$149,8 juta atau 8,34 persen, perhiasan atau permata tercatat US$115,3 juta atau 125,33 persen, perangkat optik US$86,7 juta atau 39,73 persen dan senjata atau amunisi US$51,3 juta atau 523,47 persen.
Lebih lanjut, untuk golongan kapal laut dan bangunan terapung mengalami penurunan tertinggi, yaitu US$55,8 juta atau turun 40,97 persen. Golongan barang dengan penurunan berikutnya adalah kendaraan bermotor dan bagiannya US$35,1 juta atau 7,58 persen, gula dan kembang gula US$31,8 juta atau 12,01 persen, biji-bijian berminyak US$20,8 juta atau 20,61 persen serta bahan bakar mineral US$18,7 juta atau 38,24 persen.
"Secara kumulatif impor non migas Januari-November 2016 sebesar US$105.78 juta atau turun 1,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kalau dari sisi peranan, sepuluh golongan barang di atas memberikan kontribusi 43 persen," kata dia.(al/viva)
0 komentar
Posting Komentar