Ilustrasi |
Gemariau.com, Siak Sri Indrapura - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau mendorong pengusaha dan petani setempat untuk menanam tanaman sagu karena mampu meningkatkan perekonomian kerakyatan serta mengurangi tingkat kebakaran hutan dan lahan pada lahan gambut.
"Bagi pengusaha dan petani yang memiliki perkebunan kelapa sawit dan akasia di lahan gambut kini diminta mengubah tanamannya ke sagu," kata Bupati Siak Syamsuar di Siak, Sabtu.
Dia mengatakan kebijakan tersebut dibuat karena pemerintah menilai tanaman sagu lebih aman dari gangguan kebakaran.
"Sagu selain bisa diolah menjadi kuliner khas juga bisa meminalisir dampak kebakaran hutan dan lahan," paparnya.
Dia menyampaikan akan gencar mengajak masyarakat untuk menanam tanaman yang dapat meminalisir Karhutla dan meningkatkan perekonomian masyarakat seperti kopi, nenas, dan sagu.
Dia memaparkan bahwa pemerintah pusat juga sudah membuat kebijakan untuk meminimalisir terjadinya bencana kebakaran di lahan gambut, yakni melarang pengusaha atau petani untuk mengembangkan usaha perkebunan sawit dan akasia di lahan gambut.
Sebagai informasi, produksi sagu terbesar berasal dari tiga kabupaten Riau diantaranya Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir dan Bengkalis.
Sedangkan perkebunan sagu yang menjadi komoditas andalan berada di Kepulauan Meranti dari hasil penelitian merupakan varietas terbaik dengan produksi sekitar 276 ribu ton per tahun.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sagu dalam negeri secara nasional, sagu dari Meranti juga telah tembus pasar di negara Asia Timur dan Asia Barat.
Bahkan sebanyak 369 olahan sagu Provinsi Riau pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pangan berbahan dasar sagu terbanyak uang diserahkan langsung oleh Senior Manager Rakor MURI, Awan Rahargo kepada Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Selasa (25/10).(antara/gr)
0 komentar
Posting Komentar