Rabu, 03 Juni 2020

Rasisme, Kekerasan dan Genosida itu “Tiga Bersaudara”

Rasisme, Kekerasan dan Genosida itu “Tiga Bersaudara”
Ilustrasi: rasialisme terhadap mahasiswa Papua. tirto.id
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA

Rasisme dan kekerasan serta genosida itu tiga bersaudara. Ketiganya adalah jantung kekejaman terhadap kemanusiaan di West Papua.

Rasisme dan genosida selalu bersembunyi dibalik kekerasan.

Sementara kekerasan bersembunyi dibalik mitos-mitos separatis, makar dan kkb, nkri harga mati, keamanan nasional dan kedaulatan negara. Kita hidup dalam dunia kekejaman dan kebohongan.

Pertanyaannya kita.
  1. Siapa yang berdiri teguh dan kokoh serta kuat untuk melawan rasisme, kekerasan dan genosida.
    Jawabnya. Kita semua tanpa terkecuali. Kita semua pahlawan dan pejuang dalam cara dan gaya kita dari tempat kita masing-masing.
  2. Jalan apa yang harus ditempuh untuk melawan rasisme, kekerasan dan genosida?
    Jawabnya. Jalan DAMAI. Jalan menulis. Jalan diplomasi. Jalan lobi-lobi.
  3. Apa yang paling ditakuti Indonesia diantara rasisme, kekerasan dan genosida? Jawabnya. RASISME dan Genosida paling ditakuti penguasa Indonesia.
  4. Apa yang paling disukai Indonesia diantara rasisme, kekerasan dan genosida? Jawabnya. KEKERASAN paling disukai penguasa kolonial Indonesia. Karena Indonesia identik dengan kekerasan yang berkultur militer.
Jadi, rakyat dan bangsa West Papua, Anda harus memilih jalan mana yang resiko rendah dan cara mana yang beresiko berat.

Memang kita tahu, tidak ada yang gratis di bumi ini. Semua perjuangan harus bayar harga yang mahal. Kemerdekaan dan keadilan tidak pernah diberikan gratis oleh kaum kolonial yang rasis dan fasis.

Baca juga: (Gembala Dr. Yoman: Melawan ULMWP Berarti “Berdansa di atas Tulang Belulang Bangsa Papua”)

Saya sendiri sebagai sudah memilih perjuangan nasib bangsaku dengan jalan DAMAI dengan cara MENULIS selama 20 tahun.

Karena, saya tahu, sadar dan mengerti bahwa era sudah berubah, era medsos, era digital, era teknologi, era moderen, era peradaban tinggi.

Anda masing-masing harus memilih.

Ita Wakhu Purom, 26 Mei 2020

Penulis:
1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua; dan
2. Penggagas, Pendiri dan Anggota Dewan Gereja Papua (DGP).


Posted by: Admin
Copyright ©Dr. Socratez Yoman "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

0 komentar

Posting Komentar