Kamis, 06 September 2018

Perubahan Iklim Menjadi Agenda Pada Puncak Pertemuan PIF

Delegasi dari berbagai negara dan 18 negara anggota Forum Kepulauan Pasifik (PIF) pada pertemuan Forum di Nauru, Selasa (04/09/2018)
Yaren, NAURU -- Perubahan iklim, mobilitas pekerja dan West Papua merupakan beberapa masalah yang Vanuatu adalah bagian dari diskusi selama pertemuan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Nauru.

Menteri Luar Negeri, Ralph Regenvanu, yang merupakan delegasi dari Vanuatu yang hadir dalam pertemuan Forum mengatakan, masalah yang dibahas lebih dari isu-isu lain adalah perubahan iklim.

Dia mengatakan, ada sedikit ketegangan karena semua Negara Kepulauan Pasifik mengakui bahwa perubahan iklim adalah satu-satunya ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup orang-orang Pasifik, tetapi hanya satu anggota Forum yang tidak mengakui bahwa itu adalah ancaman, dan tidak mengambil tindakan apa pun di atasnya.

Anggota Forum tersebut adalah Australia.

Amerika Serikat, yang merupakan mitra dialog Forum juga memiliki pandangan yang sama tentang perubahan iklim seperti yang terjadi di Australia, dalam hal mematuhi Perjanjian Paris (Paris Agreement).

Dilansir Daily Post Vanuatu, Regenvanu mengatakan, sikap Australia mungkin sebagian besar disebabkan karena politik domestik Australia.

Dia mengatakan semua negara kepulauan Pasifik di Forum bergerak ke satu arah, yaitu pada perubahan iklim, dan hanya Australia sendiri yang ke arah lain.

Masalah Vanuatu lainnya adalah bagian dari Nauru yang ditandatangani dengan Australia untuk tahap berikutnya, yakni mobilitas tenaga kerja di Vanuatu untuk mendapatkan semi-terampil untuk bekerja di sektor perhotelan dan perawatan lanjut usia serta kesepakatan untuk memungkinkan Vanuatu menguji obat-obatan tertentu yang digunakan di rumah sakit di Vanuatu dan laboratorium Australia.

Mengenai masalah West Papua, Regenvanu mengatakan sebuah resolusi akan diletakkan di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2019 untuk West Papua atau yang dulu disebut kasus Nugini Belanda untuk dapat terdaftar pada Komite Dekolonisasi.

Dia mengatakan, dirinya telah memberitahu kepada rekan-rekan Menteri Luar Negeri bulan lalu di Samoa, bahwa Vanuatu akan menabrak resolusi di PBB dan meminta negara-negara pulau Pasifik untuk mendukung resolusi tersebut.

Regenvanu mengatakan, hanya Papua Nugini, Fiji dan Australia tidak mendukung proposal West Papua.

Menteri Luar Negeri meyakinkan bahwa, Perdana Menteri diharapkan untuk mengangkat hal yang sama selama Rapat Pimpinan Forum di Nauru.


Posted by: Admin
Copyright ©DailyPostVU "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

0 komentar

Posting Komentar