Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan ketika diwawancara wartawan. |
Alasan Bupati menolak sangat sederhana. Pertama, jaringan internet di Papua pada umumnya belum maksimal terkoneksi sehingga sangat berdampak kepada masyarakat yang akan mengikuti tes CPNS.
Dua, tes online CPNS merugikan orang asli Papua, terutama mereka yang belum paham tentang penggunaan Informasi Teknologi (IT), meskipun para pencari kerja itu memiliki gelar sarjana atau gelar sejenisnya.
"Saya secara pribadi mendukung aksi demo damai yang dilakukan untuk menolak tes CPNS melalui sistem online, sebab akan merugikan orang asli Papua," sebut Demas Mandacan saat ditemui awak media di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (18/9).
Menurut Bupati, tes CPNS bukan saja dibuka kepada mereka yang paham tentang IT, sebab tes CPNS dibuka untuk umum. Artinya masyarakat yang berada di pedalaman, lembah dan pesisir juga mendapat hak yang sama untuk tes CPNS. “Penerimaan CPNS melalui online harus dikembalikan ke daerah,” tegasnya. *
Copyright ©Warta Plus "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
0 komentar
Posting Komentar