Selasa, 14 Agustus 2018

Ada Gelang Papua Merdeka dan Papan Nama Referendum di Ospek BEM FISIP Uncen

Ada Gelang Papua Merdeka dan Papan Nama Referendum di Ospek BEM FISIP Uncen
Mahasiswa UNCEN mengenakan gelang motif Papua Merdea (Bintang Kejora).

Ada Gelang Papua Merdeka dan Papan Nama Referendum di Ospek BEM FISIP Uncen, ini penjelasan Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT dan Purek III Bidang Kemahasiswaan, DR/ Jonathan Wororomi, S.Si, M.Si.

Jayapura -- Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan, Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, DR. Jonathan Wororomi, S.Si, M.Si mengatakan pihaknya telah menindak lanjuti laporan masyarakat soal perlengkapan mahasiswa baru yang dikeluarkan Badan Eksecutive Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Uncen untuk mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)

Dimana dari 22 point persyaratan perlengkapan yang harus di sediakan mahasiswa baru FISIP Uncen, khususnya di point 3 BEM FISIP mengharuskan mahasiswa baru mengenakan gelang Papua Merdeka di tangan kiri dan mengenakan papan nama ukuran 30 x 20 yang bertuliskan nama mahasiswa dan kata referendum yang digantung di leher.

Adapun ke- 22 perlengkapan yang harus di kenakan mahasiswa baru FISIP Uncen sebagaimana tertuang dalam selebaran yang dibagikan ke para mahasiswa baru, adalah : (1) bolpen orange, (2) buku tulis orange, (3) gelang Papua merdeka di gunakan pada tangan kiri, (4) air FISIP, (5) buat surat cinta untuk kaka senior, (6) Gam – gam Melanesia, (7) compeng orange.

(8) ikat pinggang tali raffia orange, (9) ikat rambut sesuai bulan kelahiran, (10) laki – laki botak kilat, kumis, brewok di hilangkan, (11) Tidak boleh mengenakan accessories atau perhiasan, (12) kaos kaki orange, (13) Foto depan toko memakai pakaian SD ukuran 6 x 4, (14) dasi kupu – kupu untuk perempuan, (15) dasi hitam celana panjang baju putih untuk laki laki.

(16) papan nama ukuran 30 cm x 20 xm, berisi informasi Nama, TTL, Fakultas, Program Studi (Prodi), dan di bagian di tulis Referendum, (17) tas karung 15 Kg, tali tas orange di anyam, (18) sapu lidi, (19) sapu ijuk, (20) sepatu hitam, tali sepatu orange di anyam, (21) bawa cokelat emas batangan, (22) serbet orange.

“Saya sudah hubungi Pembantu Dekan III FISIP untuk memanggil ketua BEM FISIP untuk hapus poin 3 dan 16, selebaran perlengkapan mahasiswa baru yang dikeluakan Badan Eksecutive Mahasiswa (BEM) Uncen,” kata Jhonatan Wororomi, PR III Uncen kepada TIFAOnline via WhatsApp, Kamis (9/8/2017), terkait ada gelang Papua Merdeka dan papan nama referendum di Ospek BEM FISIP Uncen.
Ada Gelang Papua Merdeka dan Papan Nama Referendum di Ospek BEM FISIP Uncen
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan itu mengaku baru mengetahui informasi soal persyaratan ada gelang Papua Merdeka dan papan nama referendum di Ospek BEM FISIP Uncen, sebagai kelengkapan bagi mahasiswa baru dari Rektor Uncen dan juga wartawan TIFA ang mengkonfirmasi kepada dirinya.

“saya juga baru tau dari pak Rektor dan ade wartawan ini, tapi sudah kita tindak lanjuti”, katanya lagi.

Rektor Uncen Jayapura, Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT saat di konfirmasi TIFAOnline via chatting WhatsApp, Kamis (9/8/2018) mengaku dirinya juga sedang menunggu Dekan FISIP, Septianus Saa dan Pembantu Dekan III FISIP untuk konfirmasi terkait terkait ada gelang Papua Merdeka dan papan nama referendum di Ospek BEM FISIP Uncen bagi mahasiswa baru.

Apolo mengatakan, sebelumnya saat rapat koordinasi dan penetapan Standar Operasional Procedure Pengenalan Kehidupan Kampu bagi Mahasiswa Baru (SOP PKKMB) pihak Rektorat sudah melarang keras hal – hal yang berpotensi menimbulkan masalah, termasuk juga penggunaan atribut, ornament dan symbol seperti itu.

“kita sudah larang tegas saat rapat, nampaknya perlengkapan tersebut tidak koordinasi dengan pihak Dekan, melanggar Panduan PKKMB itu” kata Apollo Safanpo kepada TIFAOnline.

Hingga berita ini diturunkan, Dekan FISIP Uncen, Dr. Septianus Saa, belum dapat dihubungi dan pesan WhatsApp yang dikirimkan TIFAOnline masih tercentang satu alias belum dibaca.


Copyright ©Tifa "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

0 komentar

Posting Komentar