Minggu, 11 Desember 2016

Saudi Dikabarkan 'Rujuk' Dengan Ikhwanul Muslimin


Lambang IM dan Kerajaan Saudi

Saudi Dikabarkan 'Rujuk' Dengan Ikhwanul Muslimin

Arab Saudi dikabarkan membuka peluang penghapusan gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir dari daftar organisasi teroris mereka.

Gerakan politik Islam itu ditetapkan sebagai organisasi terlarang di Arab Saudi pada Maret 2014, saat masa kekuasaan mendiang Raja Abdullah.

Pada masa itu hubungan Saudi dengan pemerintah as-Sisi sedang mesra-mesranya.

Menurut situs pemantau Middle East Monitor, sumber-sumber pejabat senior menyatakan bahwa beberapa waktu belakangan telah dilakukan diskusi atau pertemuan di London, Riyadh dan Istanbul.

Pertemuan dihadiri oleh tokoh perwakilan Ikhwanul Muslimin dan pejabat pemerintah Raja Salman Bin Abdulaziz.

Salah satu keputusan yang mungkin diambil adalah peluang menghapus IM dari daftar kelompok teroris Saudi, meski hingga kini belum terkonfirmasi lewat pengumuman resmi.

Sumber itu menambahkan, keputusan juga diharapkan akan mencabut 'boikot' yang diberlakukan pada sejumlah individu afiliasi IM di Arab Saudi.

Termasuk pencairan aset atas nama mereka di bank Saudi, serta menghapus pencekalan terhadap tokoh yang berafiliasi dengan IM dari memasuki wilayah Saudi.

Saat ini, hubungan Mesir-Saudi terjun bebas sejak Kairo mendukung draft resolusi buatan Rusia terkait Suriah di Dewan Keamanan PBB.

Riyadh juga menghentikan sementara pengiriman minyak ke Mesir. 

[Cerkiis.blogspot.com, Sumber : Middle East Monitor]

0 komentar

Posting Komentar