Gemariau.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) berharap media massa, masyarakat, maupun pihak-pihak lain untuk tidak mengekspose wajah korban selamat dari pembunuhan sadis di Jalan Pulomas, Jakarta Timur. Hal itu demi menjaga kepentingan dan keselamatan para korban selamat.
"Apalagi pelaku masih berkeliaran, maka sebisa mungkin identitas korban selamat diamankan," ujar Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.
Semendawai melihat, ada sejumlah media televisi yang menyiarkan secara langsung wawancara dari korban selamat itu. Lengkap dengan lokasi di mana mereka berada. "Ini justru membahayakan keselamatan korban itu sendiri," kata Abdul.
Di samping itu, kepentingan penyidikan juga menjadi pertimbangan kenapa identitas dan wajah korban tidak perlu dipublikasikan. Sebab, potensi para korban selamat dalam mengungkap kasus ini sangat besar.
Sehingga sangat mungkin pelaku atau kelompoknya saat ini mengincar, baik korban atau keluarga korban agar tidak memberikan keterangan yang bisa mengungkap kasus ini.
Kata Semendawai, keselamatan korban sudah menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya kepolisian. Karena itu, masyarakat dan media juga harus memberikan perlindungan dengan tidak mengekspos korban selamat.
"LPSK berharap baik media maupun masyarakat, melalui media sosial, tidak mengumbar secara jelas identitas dan wajah korban selamat," ujar Semendawai.
Menurutnya, LPSK juga telah melakukan MoU dengan Dewan Pers untuk mendukung pemberitaan yang berperspektif kepada kepentingan korban. Adanya MoU tersebut diharapkan dihormati oleh seluruh insan pers.
"LPSK menyadari peran media sangat besar untuk terus mengawal kasus ini, oleh karenanya perlu ada penyampaian berita yang tepat. Kami yakin insan media sudah memahami bagaimana memberitakan tanpa membahayakan posisi korban," tuturnya.
Dalam kasus ini, enam korban tewas adalah pemilik rumah Dodi Triono, serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla. Selain itu, Amel, teman Gemma, serta dua sopir Dodi bernama Yanto dan Tasrok juga ikut jadi korban.
Sementara itu, lima korban luka yang masih dalam perawatan rumah sakit adalah Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, serta Windy. (al/viva)
0 komentar
Posting Komentar